Memorial In ERAU

Diposting oleh Anak tenggaRong nge-blog Sabtu, 20 Desember 2008

Memorial In ERAU
Assalamualaikum wr.wb

Waduhhh maaf ya komitmen ku untuk posting tanggal 7,14,21,dan 28 setiap bulannya jadi sering tidak terlaksana......Maklum dah ndak ujian sumatif jadi haRus ngerjakan banyak pr,tugas,dan berbagai kesibukan lainnya .......(mode sok sibuk=ON)

DAn ndik terasa ERAU dah datang lagi,sebenarnya sih terasa... Gak apa hak lagi ERAU dah Absen dalam pentas kesenian tanah kutai selama.....Tahun

Tentang ERAU aku dah cari ke beberapa sumber

Sejarah Erau
Erau pertama kali dilaksanakan pada upacara tijak tanah dan mandi ke tepian ketika Aji Batara Agung Dewa Sakti berusia 5 tahun. Setelah dewasa dan diangkat menjadi Raja Kutai Kartanegara yang pertama (1300-1325), juga diadakan upacara Erau. Sejak itulah Erau selalu diadakan setiap terjadi penggantian atau penobatan Raja-Raja Kutai Kartanegara.

Dalam perkembangannya, upacara Erau selain sebagai upacara penobatan Raja, juga untuk pemberian gelar dari Raja kepada tokoh atau pemuka masyarakat yang dianggap berjasa terhadap Kerajaan.

Pelaksanaan upacara Erau dilakukan oleh kerabat Keraton/Istana dengan mengundang seluruh tokoh pemuka masyarakat yang mengabdi kepada kerajaan. Mereka datang dari seluruh pelosok wilayah kerajaan dengan membawa bekal bahan makanan, ternak, buah-buahan, dan juga para seniman. Dalam upacara Erau ini, Sultan serta kerabat Keraton lainnya memberikan jamuan makan kepada rakyat dengan memberikan pelayanan dengan sebaik-baiknya sebagai tanda terima kasih Sultan atas pengabdian rakyatnya.

Setelah berakhirnya masa pemerintahan Kerajaan Kutai Kartanegara pada tahun 1960, wilayahnya menjadi daerah otonomi yakni Kabupaten Kutai. Tradisi Erau tetap dipelihara dan dilestarikan sebagai pesta rakyat dan festival budaya yang menjadi agenda rutin Pemerintah Kabupaten Kutai dalam rangka memperingati hari jadi kota Tenggarong, pusat pemerintahan Kerajaan Kutai Kartanegara sejak tahun 1782.
(kutaikartanegara.com)

Pelaksanaan Erau
Pelaksanaan Erau yang terakhir menurut tata cara Kesultanan Kutai Kartanegara dilaksanakan pada tahun 1965, ketika diadakan upacara pengangkatan Putra Mahkota Kesultanan Kutai Kartanegara, Aji Pangeran Adipati Praboe Anoem Soerya Adiningrat.

Sedangkan Erau sebagai upacara adat Kutai dalam usaha pelestarian budaya dari Pemda Kabupaten Kutai baru diadakan pada tahun 1971 atas prakarsa Bupati Kutai saat itu, Drs.H. Achmad Dahlan. Upacara Erau dilaksanakan 2 tahun sekali dalam rangka peringatan ulang tahun kota Tenggarong yang berdiri sejak 29 September 1782.

Atas petunjuk Sultan Kutai Kartanegara yang terakhir, Sultan A.M. Parikesit, maka Erau dapat dilaksanakan Pemda Kutai dengan kewajiban untuk mengerjakan beberapa upacara adat tertentu, tidak boleh mengerjakan upacara Tijak Kepala dan Pemberian Gelar, dan beberapa kegiatan yang diperbolehkan seperti upacara adat lain dari suku Dayak, kesenian dan olahraga/ketangkasan.

Erau Sebagai Pesta Budaya


Kebijakan Pemerintah Kabupaten Kutai untuk menjadikan Erau sebagai pesta budaya yakni dengan menetapkan waktu pelaksanaan Erau secara tetap pada bulan September berkaitan dengan hari jadi kota Tenggarong, ibukota Kabupaten Kutai dan Kesultanan Kutai Kartanegara.
Festival Erau yang kini telah masuk dalam calendar of events pariwisata nasional, tidak lagi dikaitkan dengan seni budaya Keraton Kutai Kartanegara tetapi lebih bervariasi dengan berbagai penampilan ragam seni dan budaya yang ada serta hidup dan berkembang di seluruh wilayah Kabupaten Kutai.
(KutaiKartanegara.com)





ERAU memang memberikan kesan tersendiri buat urang Kutai......bahkan aku yakin banyak anak muda yang hanya pernah melihat kebudayaan Kal-Tim cuma pas ERAU maha....(termasuk aku)

Tapi sayang pas aku masih di Tenggarong ERAU pas ndik diadakan eh.....pas sekarang aku ada di Jawa,malah diadakan........Nasib....nasib ........ndik dapat umpat belimbur,ndik dapat makan gratis,ndik dapat.......barang-barang kuno lagi.......

Tapi dibalik itu tetap kita harus mendapatkan suatu pengalaman yang berbeda di setiap diadakannya ERAU dan memetik pelajaran dari setiap budaya yang ditampilkan.......Soalnya menyelenggarakan event tegak ini tentunya membutuhkan biaya yang ndik sedikit....
Jangan sampai ERAU hanya pesta hura-hura dan ndik bermakna seperti even smack down yang dulu pernah ada di Tenggarong........

Oya aku juwa bepesan hati hati munya pas belimbur...............................
Soalnya aku pernah ketabrak becak karena saking semangatnya nyimburi urang.....
Alhamdulillah ndik gegar otak,cuma pingsan maha dan melewatkan 1 hari belimbur di dalam rumah....(mode sendu=ON)

4 Responses to Memorial In ERAU

  1. Erau skarang dah bersponsor...tambah meriah. Pegi ke erau kah td?

     
  2. Unknown Says:
  3. Erau udah selese. mau di sisain air seember???:p

     
  4. Anonim Says:
  5. belimburnya ramee beneh..seluruh tenggarong, sepanjang jalan, bahkan sepanjang jalan dari loa janan sampai ke tenggarong habarnya segalanya belimbur.mudah mudahan mun tahun muka erau lagi, ananda ada di tenggarong yaa..dan beraya'an kerumah bunda.

     
  6. To Manggis.....Waduh saya masih ada di Jawa sekarang...jadi ndik bisa pegi ke ERAU

    To Renaldy....Mau..mau...lumayan buat oleh-oleh khas Tenggarong yaitu air mahakam

    To bunda....Insya Allah bun kalo saya pulang pas ERAU.Saya mampir ke rumah bunda

    Maaf bun format jawab komennya saya pakai...