Ni edisi khusus sumpah pemuda dan sekaligus rasa syukur karena akhirnya komputerku bisa kembali beroperasi,setelah 3 minggu absen kupakai>>>>

(jarang loh aku mau langsung posting 2 judul dalam 1 waktu)

Enjoy this post

Kami poetra poetri indonesia mengakoe bertoempah darah jang satoe,tanah indonesia

Sekarang kita renungkan apakah kita sudah bangga dan mengakui bahwa indonesia adalah tanah arir kita.Aku rasa sih tidak,kita terlalu silau dengan kebanggan terhadap negara orang lain.Terutama Jepang,amerika serikat dan beberapa negara eropa.Aku pernah menemukan video dimana saking gilanya bekerja,orang jepang bahkan tidak memperdulikan kepentingan orang lain.Video ini bisa di lihat di kaskus.us di forum the lounge.Aku sendiri belum tahu persis apakah ini benar dari jepang atau buka(walaupun aku sudah pernah melihat videonya).Tapi yang pasti kita harus bangga mempunyai tanah air sebaik dan semakmur indonesia.Aku juga mendukung langkah J-rock walaupun dengan menggunakan gaya harajuku yang serba bebas,mereka tetap memasukkan batik yang khas indonesia sebagai salah satu ciri negara kita.Satu lagi>>>Nge blog juga bisa menambah kebanggan kita sebgai orang indonesia karena g semua orang bisa menampilkan keistimewaan indonesia di dunia maya(Mode bangga:on >>>>mode besar kepala:on /helm aja sampai gak muat)

kedua kami poetra-poetri indonesia mengakoe berbangsa jang satoe,bangsa indonesia

,Oke,memang jepang memang sangat unggul di bidang teknologi tapi dalam bidang adat istiadat, bangsa indonesia masih menang jauh.Bahkan dalam hal busana sekolah,indonesia termasuk yang cukup sopan.Di Jepang,anak sekolah hanya memakai rok yang tingginya diatas lutut untuk kegiatan sekolah sehari-hari.Jadi jangan heran jika kasus pemerkosaan banyak terjadi di Jepang.Bahkan AV(adult video) jepang menjadi yang terbaik menurutku HEHEHEHEHEH.Dah hebatnya/parahnya lagi Indonesia masuk dalam 10 besar negara penghasil AV terbanyak(weleh-weleh parah juga indonesia,mode geleng-geleng:on).

Jadi seharusnya kita bangga berbangsa indonesia yang tidak bebas dan penuh keterbatasan ini.Karana hal itu bertujuan untuk menjaga moral anak bangsa yang sangat mudah terbawa arus globalisasi.Seharusnya kita bangga menggunakan baju daerah saat karnaval 17an bukannya malah malu ataupun minder.Secara gitu,secantik apapun orang luar negeri selera rakyat indonesia masih tetap setia pada yang made in indonesia kok(ini khusus bagi cowok,Soalnya kalo cewek aku belum pernah survey jadi maaf aja) jadi bagi orang didaerah masing-masing,wanita yang paling anggun adalah wanita yang memakai baju adatnya dengan tulus dan ikhlas(heheheheh).

Jadi jangan malu kita punya negara yang serba...........(sensor) seperti indonesia>>>>>

ketiga kami poetra-poetri indonesia mendjoendjoeng bahasa persatoean bahasa

indonesiaBetapa bangganya kita ketika kita bisa dan fasih berbahasa asing tetapi masih belepotan dalam bahasa Indonesia yang baik dan benar.Sebenarnya masalah ketata bahasaan ini juga terjadi di negara lain terutama yang menggunakan bahasa inggris dan kawan-kawan.Banyak diantara orang inggris ataupun amerika asli yang tidak bisa berbahasa inggris dengan baik dan benar.Dlam hal ini tentunya dalam bentuk tenses dan penggunaan verb yang terkadang asal bisa dimengerti maksudnya.

Kadang bahasa indonesia juga menjadi dilema tersendiri terutama bagi orang jawa yang tata cara bahasanya memiliki beberapa tahapan seperti bahasa kasar,bahasa kromo alus,kromo inggil dan lain-lain yang mana pengguanaan bahasa tersebut menunjukkan kepada siapa kita sedang berbicara.

Contoh saat kita berbicara iya,maka saat mengucapkannya kepada teman sendiri kita bisa memakai kata iyo tetapi kalau ke orang tua kita harus memakai kata Enggih yang tentunya dianggap lebih sopan.

Itulah seni dari sebuah bahasa yang samapi saat ini para orang tua jawa sangat takut jika warisan nenek moyang ini akan tergerus oleh penggunaan bahsa indonesia yang semakin marak dan membuat anak-anak sini terkadang belepotan untuk ngomonng pada orang yang lebih tua(terutama aku yang baru 1,5 tahun disini,sangat-sangat hancur dalam pengunaan bahasa jawa)