Jalan-Jalan Ke Panderman

Diposting oleh Anak tenggaRong nge-blog Sabtu, 16 Mei 2009

Assalamualaikum wr.wb


^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^
sumber=googling dengan kata kunci panderman atw gunung panderman

Akhirnya....
aku punya waktu untuk posting lagi.Setelah mengalami yang namanya KESUMPEKAN yang teramat sangat atas rutinitas sekolah yang kembali aku jalani.

Dan untuk sedikit mengurangi ketegangan itu.Aku dan beberapa kawan,melakukan perjalanan kecil ke Gunung Panderman(2000 mdpl).Gunung Panderman masih berada di gugusan Pegunungan Putri Tidur yang membentang bagaikan seorang putri yang sedang tertidur dan Gunung Panderman sebagai kakinya.

Pertama membayangkan Gunung Panderman,aku merasa sedikit sombong.Yah ....cuma 2000 dpl.
Ternyata sombong itu membawa petaka....SUWER...
Jadi peralatan yang kubawa juga ndik terlalu banyak.Karena kupikir teman-temanku yang lain dah mempersiapkan peralatan dan perbekalannya.

Pulang sekolah,aku langsung memulai perjalanan dari Kepanjen sampai ke Batu dalam keadaan lapar.Belum makan malam(sok kota banget hehehe) dan beli suplemen.Dan sekali lagi karena kecongkakan itulah aku tetap nekad berangkat ke Gunung Panderman.

Kami berangkat dengan beranggotakan 4 orang,3 cowok 1 cewek dengan perbekalan sebagai berikut:

Saya : - Mie Instan porsi jumbo 6
- Matras 1
- Senter
- Baju ganti 2
- Ponco
- Aqua 3 botol (1,5 ltr)
-Gula merah + kopi dan teh
- dan barang pribadi lainnya(^_^)

Lelaki 1: -mie instan 5
- Baju ganti
- Ponco
- Senter
- Terpal

Lelaki 2: - Baju ganti
- Sleeping bag
- Tenda
- Botol air minum tentara
- Nesting

Cewek : -mie 1
- Tepung Kanji
- energen 1
-baju ganti

Sadar ndik ada yang kurang dari semua itu......
Ndik ada yang bawa kompor....Ahhhhhh
Jadi terpaksa demi alasan survival,kami harus sedikit merusak pohon dan kayu-kayu kering untuk membuat kayu bakar.Sebenarnya ini bertentangan dengan prinsip pecinta alam yang selama ini pernah aku pelajari dan coba terpka :(.

Perjalanannya memang ndik secapek saat aku mendaki Arjuno,tapi yang bikin ndik betah tu sampahnya yang bertebaran.Gunung ini memang sering dipakai para REMPAKEM(remaja pecinta kemping) yang hanya memikirkan kesenangan sendiri tanpa berusaha ikut menjaganya.Bahkan aku juga menemukan ada anak mungkin usianya sekitar 15 tahun,membuat tenda/bivoac dengan cara menyusun pohon-pohon yang ada disekitarnya(tentu anak itu menebang terlebih dahulu pohon itu).

Gak niat beneh sih munya ndak naik gunung.Habis tu bivoac itu di tinggal begitu aja karena hujan turun cukup deras dan bivoacnya ndik bisa menahan air.Beberapa pendaki yang melihatnya jelas menghujat perbuatan ini.Karena selain merusak ekosistem gunung,juga merusak habitat hewan yang tinggal di sekitarnya.Mungkin jika hanya memotong dahan dan digunakan untuk tiang tenda,itu masih bisa ditolerir.Sekali lagi aku tekankan,yang dipotong dahannya bukan POHONNYA.

Pemandangan puncaknya juga sangat miris,sampah dimana-mana dan saat malam banyak orang yang menyanyi gak jelas(termasuk saya (*_*) karena terlalu bosan dan sumpek).Inilah resiko bila gunung yang tidak terlalu tinggi tapi peminatnya banyak.Bandingkan dengan G.Arjuna.Awak paling hanya bisa menemukan sampah di pos ke 2 karena diatas pos itu betul-betul pertarungan antara hidup dan mati(saya agak hiperbola heheh).Karena orang yang mendaki ke sana merupakan orang yang serius dan tidak main-main terhadap alam.

Semoga aja...
Gunung-gunung yang lain tidak seperti gunung panderman yang(mungkin) dipenuhi oleh orang-orang yang peduli pada kesenangan saja tanpa perduli kepada alam...

Wassalamualaikum wr.wb

4 Responses to Jalan-Jalan Ke Panderman

  1. wah terkdang kita juga butuh refreshing yaw. kayanya indah banget tuh gunung, sejuk

     
  2. Bunda Lina Says:
  3. lho ceritanya koq gak selesai Di?
    bekalnya cukup khan??
    waktu bunda kemping jaman SMA dulu, yang paling lengkap ya bekal makanannya hehehe
    kempingnya di Bukit Biru atau di danau Loa Tebu hehehe
    waktu itu pasti Kurniadi masih baru lahir
    waaaaah jadi ingat jaman dulu

     
  4. Unknown Says:
  5. Wah, klo disini kemping dimana ya?? Biasanya sih di Kelambu Kuning biar bisa ketemu cewek berambut panjang (Kuntilanak) trus ajak kenalan dech...

    Yah, itulah susahnya manusia zaman sekarang... Karena karya mereka sendiri yang dinamakan eknologi yang membuat gaya hidup mereka berubah menjadi konsumtif dan bisa merusak alam.....

     
  6. to nugraha adi putra: Indah sich tapi kotor....bahkan para pendaki ada yang menyebutnya (maaf) bukit kondom,soalnya banyak yang pacaran disana.

    to bunda lina: Maaf bun,,,pas nulis cerita ini,tiba-tiba saya keinget tugas makalah IPS sama laporan psg.jadi tiba-tiba blank dan gak ingat apa yang mau ditulis

    @ to Renaldy: kalo perlu pake bawa sesajen dan dupa sekalian,,,,biar ketemunya lebih cepet...heheheh