Assalamualaikum wr.wb

Apa kabar semuanya,jelas baik-baik aja ya…(setidaknya saya harap begitu hehehe :P)
Pada postingan kali ini saya akan membahas sesuatu yang agak sensitive bagi diri saya sendiri pribadi,tapi saya rasa sebagai blogger yang baik dan benar sudah sepantasnya saya menuliskan sesuatu yang (agak) bermutu dalam postingan saya.

Kali ini saya akan membicarakan tentang cinta,yah…memang agak aneh mengingat saya sendiri masih agak bimbang dengan apa itu yang disebut cinta.Tapi,kalo secara berpikir simple cinta bisa di artikan rasa suka atau sayang terhadap sesama lain jenis.Itu kalo berpikir simple.Coba kalo kita agak berpikir luas saja,kita pasti bisa mendapatkab lebih banyak lagi tentang definisi cinta.

Cinta…..oke jujur memang setiap orang di dunia ini pasti pernah love at first sight(insya Allah gini nulisnya) karena itu merupakan suatu tanda bahwa seseorang sudah mulai memasuki masa pubertas baik masa pubertas pertama maupun kedua.Tapi seringkali cinta ini menjadi sesuatu yang hanya dilakukan secara simple dan tanpa perhitungan yang matang.

Contoh berapa banyak diantara kita telah berpacaran pada usia 15 tahun.Mungkin kalo ada survey bisa dikatakan hampir 60 % remaja kita telah berpacaran pada usia 15 tahun.Padahal rata-rata masyarakat Indonesia menikah pada usia 21-25 tahun.Berarti apa yang kita lakukan selama 7-10 tahun…… menunggu menikah????? Kalo misalnya orang yang agak melankolis pasti akan bilang “waktu selama itu saya butuhkan untuk saling memahami dan belajar mencintai seseorang yang akan mendampingi hidupku”(THAT’s ALL NONSENSE).

Kalo saya bilang,anda berpacaran pada usia itu karena anda sudah tidak tahan terhadap sesuatu yang dinamakan nafsu gimana???? Apakah itu salah? Oke mungkin ada yang ngeles “saya nggak tertarik sama tampilan luar yang saya suka dari dia itu kecantikan hatinya” (INI JUGA NONSENSE) mengapa saya bilang begitu,karena pada saat anda mengucapkan kata-kata diatas.Anda dalam keadaan menyukai orang tersebut paling tidak punya hubungan ataupun rasa terhadap orang itu.

Percaya atau tidak hampir 98 % wanita didunia ini cantik-cantik(dan para laki-lakinya ganteng-ganteng).Saya berani berkata begitu karena selera manusia yang berbeda beda jadi bila ada seorang perempuan yang merasa tidak disukai laki-laki arena dirinya kurang cantik maka itu salah besar.Karena wanita merupakan makhluk terindah yang pernah diciptakan Allah.Senyumnya,tatapan matanya,gaya bicaranya itu semua dibuat LIMITED EDITION oleh Allah sehingga mustahil ada manusia yang sama walaupun itu kembar identik.

Jadi bila ada wanita yang merasa tidak cantik ataupun cute karena tidak di sukai atau belum mendapta pacar,maka itu salah besar.Yang anda butuhkan hanyalah bersabar karena pasti ada seseorang yang menjadikan dirimu bidadari di hatinya dan pasti orang itu sesuai dengan criteria yang kamu inginkan.Masalah yang umun terjadi adalah takut kehabisan laki-laki ganteng atau perempuan cantik sehingga para remaja berlomba-lomba mengikat suatu hubungan agar sesuatu yang menurutnya sesuai criteria tidak di ambil oleh orang lain.Padahal kita sendiri tahu bahwa Allah sudah mempunyai takdir sendiri.Bukan berarti kita terus tidak berusaha dan hanya menunggu takdir dari Allah,kita tetap berusaha tapi jangan sampai apa yang kita usahakan menjadi penghalang dalam kehidupan kita.

Beralih ke cinta yang tidak pernah kita sadari,yang tidak pernah kita pikirkan tapi selalu kita rasakan yaitu cinta kepada TUHAN dan ORANG TUA.Saya akan lebih memfokuskan kepada cinta kepada orang tua karena mereka adalah bagian terpenting dalam hidup saya.Saya memang punya cinta terhadap seseorang yang akan selalu saya sayangi dan akan tetap ada mengisi ruang kosong yang ada di dalam hati.Tapi sekali lagi pada saat pulang ke Tenggarong,seakan-akan cinta itu terpendam.Padahal saat itu dia sudah mempunyai pacar tapi tidak ada sedikitpun rasa cemburu dalam diri saya,bukannya tidak cinta tapi ada sesuatu yang lebih kuat yang memendam perasaan saya.Selain karena perbedaan strata social yang ada dan perbedaan-perbedaan yang lain.Saya hampir mustahil bisa menjadikan dia pasangan saya di kehidupan nanti.

Tapi saat saya melihat betapa pantang menyerahnya orang tua saya bekerja untuk memenuhi kebutuhan saya,hati saya kembali haru.Apakah saya masih berani untuk berpacaran padahal orang tua saya melakukan semua itu hanya untuk menjadikan saya orang yang berhasil.Disinilah ideology saya kembali bermain akhirnya saya putuskan bahwa “DIA BOLEH BERPACARAN DENGAN SIAPA SAJA POKOKNYA NANTI NIKAHNYA SAMA SAYA”mungkin itu agak sarkastik tapi itu lebih mendekati realita bagi saya.Karena tujuan akhir orang berpacaran adalah menikah dan bukan hal yang aneh jika ada pasangan yang telah lama berpacaran tapi gagal menikah karena larangan atau perintah orang tua.

Jadi saya lebih menekankan cinta kepada orang-orang yang lebih mencintai saya karena betul-betul rasa cinta yang tidak akan lekang oleh waktu.dan itu memotivasi saya untuk lebih berpacu dalam pendidikan demi tujuan memperbaiki derajat keluarga dan memecahkah mitos dalam keluarga besar saya bahwa awalnya PETANI maka akan BERAKHIR sebagai PETANI.Saya akan berusaha menjadi kaya harta dan hati karena hanya hidup hanya dengan cinta yang semu tidak akan membuat kamu hidup…..

Wassalamualaikum wr.wb

:D